Kamis, 08 November 2012

editor makalah



BAB I
PENDAHULUAN

Dalam pengertian teknologi pendidikan media sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem intruksional disamping pesan, orang, teknik latar, dan peralatan. Pengetrian media ini masih sering di kacaukan dengan peralatan. Media atau bahan adalah perangkat lunak berisi pesan pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Peralatan atau perangkat keras merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut. Dari sini usaha-usaha penataan timbul, yaitu pengkelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya.


1.2  Rumusan Masalah
  1. Apa saja jenis-jenis dari media pembelajaran?
  2. Jelaskan karakteristik dari media pembelajaran!
  3. Jelaskan taksonomi menurut beberapa tokoh!

1.3  Tujuan Penulisan
  1. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran.
  2. Dapat menjelaskan karakteristik media pembelajaran.
  3. Dapat menjelaskan taksonomi dari beberapa tokoh.








BAB II
PEMBAHASAN

TAKSONOMI MEDIA PEMBELAJARAN

            Edling beranggapan bahwa siswa, rangsangan belajar dan tanggapan merupakan variabel kegiatan belajar dengan media. Menurut Edling, media merupakan bagian dari enam unsure[M3]  rangsangan belajar, yaitu dua untuk pengalaman audio meliputi kodifikasi subjektif visual dan kodifikasi objektif audio, dua untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi subjektif audio dan kodifikasi objektif visual, dan dua pengalaman belajar 2 dimensi meliputi pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda-benda.
2.2 Taksonomi Media Berdasarkan Fungsi Pembelajaran
            Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini kemudian dikaitkannya dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya.
2.3 Taksonomi Media Menurut Hirarki Pemanfaatannya Untuk Pendidikan
            Menurut Duncan, semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin sulit pengadaannya, tetapi juga semakin umum penggunaanya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana perangkat media yang digunakan biayanya akan lebih murah, pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus, dan lingkup sasaranya lebih terbatas. Jadi, pada dasarnya hirarki Duncan menurut tingkat kerumitan perangkat media yang dipergunakan.


2.4 Taksonomi Media Berdasarkan Indera Yang Terlibat
            Rudi Bretz mengklasifikasikan media berdasarkan indera yang terlibat, yaitu suara, visual dan gerak. Pada klasifikasinya tersebut, ia juga membedakan antara media siar (telecommunication) dengan media rekam (recording), sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yakni: media audio-visual gerak, media audio-visual diam, media audio semi gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi gerak, media audio dan media cetak.

JENIS- JENIS MEDIA PEMBELAJARAN DAN KARAKTERISTIKNYA

            Dari uraian di atas telah dijelaskan berbagai pengklasifikasian media pembelajaran, namun dalam makalah ini akan diuraikan jenis-jenis media secara umum yang akan didasarkan pada indera yang terlibat seperti yang telah dilakukan Rudy Bretz. Dengan demikian, media dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, yakni media audio, media visual, media audio visual dan multimedia.

  1. MEDIA AUDIO
Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Pada dasarnya, mendengarkan merupakan suatu proses rumit yang melibatkan empat unsur, yakni:
1.      Mendengar. Mendengar merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan pendengaran. Mendengar adalah sebuah proses di mana gelombang suara masuk melalui telinga bagian luar terhubung dengan gendang telinga di bagian tengah telinga dan menimbulkan getaran-getaran yang kemudian merangsang impuls-impuls saraf sampai ke otak.
2.      Perhatian.
3.      Memahami. Memahami biasanya diartikan sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita dengar, yang sesuai dengan makna yang dimaksudkan  oleh si pengirim pesan.
4.      Mengingat. Mengingat adalah menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.

Karakteristik media audio
            Ciri utama dari media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang auditif, baik verbal maupun nonverbal. Karakteristik lainnya akan diuraikan dengan menjelaskan kelebihan dan kekuranganya. Adapun kelebihan-kelebihannya adalah sebagai berikut:
                  1)            Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau sasaran yang luas.
                  2)            Mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar
                  3)            Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari kata/bunyi itu.
                  4)            Sangat tepat/cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa. Sedangkan kekurangan media audio ini adalah sifat komunikasinya hanya satu arah. Disamping itu, penyajian dengan suara, mempunyai kekurangan ditinjau dari sudut pandang belajar.

  1. MEDIA VISUAL
Media visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan. Terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal-visual terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan; dan pesan nonverbal-visual adalah pesan yang dituangkan ke dalam simbiol-simbol nonverbal-visual. Posisi symbol-simbol nonverbal-visual yakni sebagai pengganti bahasa verbal, maka ia biasa disebut sebagai bahasa visual. Bahasa visual inilah yang kemudian menjadi software-nya media visual.
Secara garis besar unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri atas garis, bentuk, warna, dan tekstur.[1]
·         Garis adalah kumpulan dari titik-titik.
·         Bentuk adalah sebuah konsep simbol yang dibangun atas garis-garis atau gabungan garis dengan konsep-konsep lainnya.
·         Warna adalah digunakan untuk memberi kesan pemisah atau penekanan, juga untuk membangun keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi tingkat realisme dan menciptakan respon emosional tertentu.
·         Tekstur digunakan untuk menimbulkan kesan kasar dan halus, juga untuk memberikan penekanan seperti halnya warna.
Simbol pesan visual untuk pembelajaran hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.[2]
·         Kesederhanaan. Secara umum ia mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu.
·         Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa.
·         Keterpaduan. Ia mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.

Karakteristik media visual
    1. Gambar
Gamabar secara garis besar dapat dibagi pada tiga jenis, yakni stetsa, lukisan dan photo. Pertama, stetsa atau bias disebut jiga sebagai gambar garis (stick figure), yakni gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok suatu objek tanpa detail. Kedua, lukisan merupakan gambar hasil representasi simbolis dan artistic seseorang tentang suatu objek atau situasi. Ketiga, photo yakni gambar hasil pemotretan atau photografi.
    1. Grafik
Grafik adalah gambar yang sederhana yang banyak sedikitnya merupakan penggambaran data kuantitatif yang akurat dalam bentuk yang menarik dan mudah dimengerti. Dengan mengalihkan data angka-angka ke dalam sebuah grafik, arti angaka-angka tersebut menjadi jelas.
1)      Grafik Garis
Grafik Garis yaitu, grafik berupa garis di atas suatu bidang yang dibagi petak-petak empat persegi yang sama besar.
2)      Grafik Batang
Grafik bisa pula merupakan gambar batang-batang, maka disebut grafik batang.
3)      Grafik Lingkaran
Grafik bisa juga berupa lingkaran yang dibagi dari titik tengahnya menjadi beberapa sektor. Karena ia berbentuk lingkaran, maka grafik demikian disebut grafik lingkaran. Tujuan grafik lingkaran ialah memperlihatkan pembagian sebuah lingkaran, perbandingan antara satu bagian dengan bagian yang lain dan antara masing-masing bagian dengan lingkaran seluruhnya.
4)      Grafik Simbol
Grafik bisa juga berupa gambar-gambar atau simbol-simbol. Dalam hal ini namanya grafik gambar atau grafik symbol atau disebut juga grafik piktorial.
    1. Diagram
Diagram sering juga digunakan untuk menerangkan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin serta hubungan satu bagian dengan bagian yang lain.
    1. Bagan
Bagan hampir sama dengan diagram. Bedanya, bagan lebih menekankan kepada suatu perkembangan atau suatu proses atau susunan suatu organisasi. Bagan ada kalanya disertai simbol atau gambar, maka hal ini sifatnya piktorial. Ada juga bagan yang ditambah dengan keterangan singkat.
1)      Bagan Organisasi
Bagan organisasi adalah bagan yang menggambarkan struktur sebuah organisasi.
2)      Bagan Arus
Bagan arus dapat diartikan sebagai beberapa anak sungai yang menuju ke satu arah yang sama untuk bersama-sama melahirkan sebuah sungai yang baru.
3)      Bagan Pohon
Bagan pohon digunakan untuk menjelaskan bahwa dari satu benda dapat dihasilkan berbagai benda yang lain. Bagan pohon dapat juga digunakan untuk menjelaskan hubungan antara konsep iman, islam, dan ihsan.
4)      Bagan Proses
Bagan proses menggambarkan tahap-tahap pembuatan sesuatu. Dengan bagan ini dapat dijelaskan tahap-tahap pembuatan kaca; dan dapat juga menjelaskan bagaimana sebuah rancangan undang-undang diolah sehingga mencapai tahap terakhir untuk disahkan menjadi undang-undang; dan lain-lain.
    1. Peta
Peta adalah gambar permukaan bumi atau sebagian daripadanya. Sebenarnya peta bisa disebut juga sebagai bagan. Secara langsung atau tidak langsung peta mengungkapkan sangat banyak informasi seperti lokasi suatu daerah, luasnya, bentuknya, penyebaran penduduknya, daratan, perairan, iklim, sumber ekonomi, serta hubungan yang satu dengan yang lainnya.

  1. MEDIA AUDIO VISUAL

1. Film Gerak Bersuara
Media audiovisual ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama, dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio-visual murni, seperti film gerak (movie) bersuara, televisi, dan video. Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, opaque, OHP dan peralatan visual lainnya bila diberi unsure suara dari rekaman kaset.
Dilihat dari indera yang terlibat, film adalah alat komunikasi yang sangat membantu proses pembelajaran efektif. Apa yang terpandang oleh mata dan terdengar oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah diingat daripada apa yang hanya dapat dibaca saja atau hanya dapat di dengarkan saja. Manfaat dan kerakteristik lainnya dari media film dalam meningkatkan efektifitas dan efisien proses pembelajaran, di antaranya adalah:
·         Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
·         Mampu menggambarka peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat.
·         Film dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.
·         Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
·         Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.
·         Mengembangakan imajinasi peserta didik.
·         Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
Dalam menilai baik tidaknya  sebuah film, Omar Hamalik sebagai mana dikutip Asnawir (2002:98) mengemukakan bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·         Dapat menarik minat siswa.
·         Benar dan autentik.
·         Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan.
·         Sesuai dengan tingkatan kematangan audiens.
·         Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar.
·         Kesatuan dan sequence-nya cukup teratur.
·         Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.

2. Video
      Karakteristik video banyak kemiripannya dengan media film, di antaranya adalah:
·         Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
·         Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.
·         Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat.
·         Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.
·         Mengembangakan imajinasi peserta didik.
·         Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
Namun selain kelebihan-kelebihan di atas, ia pun tidak lepas dari kelemahannya, yakni media ini terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut. Dilihat dari ketersediaanya, masih sedikit sekali video di pasaran yang sesuai denga tujuan pembelajaran di sekolah. Di sisi lain, produksi video sendiri membutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak.

3. Televisi
      Television is an electronic motion picture with conjoined or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast point[M4] [3]. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televise[M5]  sesungguhnya adalah perlengkapan elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat.
      Televisi sebagai media pengajaran mengandung beberapa keuntungan antara lain:
·         Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
·         Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai Negara.
·         Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau.
·         Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat.
·         Menarik minat anak.
·         Dapat melatih guru, baik dalam pre-servise maupun dalam inservice training.
·         Masyarakat diajak berpartisipasi dalam rangka meningkatkan perhatian  mereka terhadap sekolah.















BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
            Jenis-jenis media pembelajaran :
1.      Taksonomi menurut rudy bretz
2.      Hierarki media menurut Duncan
3.      Taksonomi menurut Briggs
4.      Taksonomi menurut Gagne
5.      Taksonomi menurut Edling
Karakteristik media pembelajaran:
1.      Media grafis
2.      Madia Audio
3.      Media Proyeksi diam

















DAFTAR PUSTAKA



Arif S. Sadiman, dkk. Media pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Arsyad Azhar, Media Pengajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.
Munadi Yudhi, Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru), Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.
http://www.mtkstkip.co.cc/2009/12/jenis-dan-karakteristik-media.html



[1] Azhar Arsyad, 1997:109-110
[2] Azhar Arsyad, 1997:105-108
[3] Omar Hamalik (1985:134)

 [M1]Penulisan sub bab salah
seharusnya “A. latar belakang”
begitu juga dengan rumusan masalah n tujuan
 [M2]Penulisan sub bab masih tetap salah, seharusnya seperti yang telah saya paparkan di atas atau lebih jelasnya lihat tata cara penulisan yang benar
 [M3]unsur
 [M4]penulisan bahasa inggris harus dicetak miring
 [M5]televisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar